Techbiz.id – Perusahaan teknologi global dalam industri Cloud asal Norwegia, Crayon mengumumkan secara resmi ekspansi ke pasar Indonesia.
Indonesia menjadi negara terbaru tujuan ekspansi Crayon yang telah beroperasi di lebih dari 35 negara. Di pasar Asia Pasifik, Crayon telah masuk ke pasar Singapura, Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan Australia.
Potensi pertumbuhan tinggi pasar cloud di Indonesia menjadi faktor utama Crayon ekspansi ke pasar Indonesia. Mengacu data International Data Corporation (IDC), pasar cloud Indonesia akan tumbuh rata-rata sebesar 31% per tahun (CAGR) selama 5 tahun ke depan menjadi USD1,2 miliar pada tahun 2024.
Sebagai pemain baru di bisnis cloud Indonesia, strategi utama Crayon adalah menyediakan solusi migrasi cloud yang berfokus pada efisiensi biaya dan data. Hingga saat ini, klien Crayon mampu mengurangi biaya cloud rata-rata 30% dengan menggunakan solusi Crayon.
Baca juga: Percepat Transformasi, Astra Financial Gandeng Alibaba Cloud
“Pasar cloud Indonesia adalah salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di kawasan Asia Pasifik (APAC). Oleh karena itu, kami percaya bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk memasuki pasar Indonesia secara agresif,” ujar Anissa Sharmanti, Country Director Crayon Indonesia dalam siaran pers.
Menurut proyeksi International Data Corporation (IDC), pasar cloud Indonesia akan tumbuh rata-rata 31% per tahun selama 5 tahun ke depan menjadi USD1,2 miliar pada tahun 2024, seiring pertumbuhan
ekonomi digital Indonesia.
Data terbaru Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan bahwa hanya 19% (sekitar 12 juta) UMKM yang telah onboarding di ekosistem digital.
Sebagai bagian dari pemberdayaan UKM menuju inklusi ini, Crayon tidak hanya menyediakan adopsi dan layanan cloud tetapi juga memperkuat layanan artificial intelligence (AI) di pasar Asia Tenggara dengan mendirikan AI Center of Excellence di Singapura untuk membantu dan mendukung UKM dalam perjalanan transformasi digital.