Jumat, April 26, 2024

5 Cara Mengamankan HP Samsung dari Hacker

Techbiz.id – Samsung mengaku terus berinovasi untuk melindungi konsumen dan data konsumen dari ancaman yang muncul dari para peretas. Untuk menjaga penggunanya agar tetap aman dan terlindungi, Samsung Knox memberikan perlindungan menyeluruh di seluruh siklus hidup perangkat.

Untuk diketahui, miliaran smartphone di seluruh dunia saat ini dipenuhi dengan data pribadi dan data bisnis yang sensitif, memberikan peluang tak terbatas bagi para peretas untuk mencuri dan menjual informasi pribadi tersebut.

Faktanya, perusahaan keamanan siber, IronNet, melaporkan bahwa serangan siber telah meningkat sebanyak 168% antara Mei 2020 dan Mei 2021, dan serangan terhadap smartphone menjadi salah satu ancaman keamanan siber terbesar di kawasan Asia Pasifik.

Berikut lima skenario potensi serangan siber yang dapat terjadi ketika keamanan perangkat Samsung terganggu dan bagaimana Samsung Knox melindungi Anda dari ancaman ini, sejalan dengan etos kami dalam menempatkan keamanan konsumen sebagai prioritas.

Baca juga: Telkomsel Sediakan Mobile Security untuk Keamanan saat WFH

Skenario 1: Akses backdoor

Di luar Samsung, pengembang secara rutin membuat backdoor atau ‘pintu rahasia’ untuk aplikasi dan bahkan sistem operasi (OS) seluler sehingga mereka dapat memperoleh akses yang mudah saat perlu melakukan troubleshooting. Namun, peretas dapat menemukan backdoor ini, yang biasanya melompati satu atau semua pengaman siber pada perangkat yang dimaksud.

Untuk mencegah akses backdoor tanpa persetujuan, jangan mengunduh aplikasi tidak resmi atau tidak sah. Mengunduh perangkat lunak selain yang dipasang pabrikan sejak awal untuk mendapatkan akses penuh ke sistem operasi perangkat juga dapat mengundang malware atau spyware yang mengarah ke akses backdoor tanpa persetujuan.

Skenario 2: Password yang bocor, lemah, atau dipakai ulang

Perangkat Samsung dilengkapi dengan teknologi otentikasi biometrik yang inovatif, seperti Ultrasonic Fingerprint, sehingga akses ke data Anda dapat dilindungi meskipun perangkat Anda hilang atau dicuri. Dikenal sebagai Samsung Pass, alat otentikasi biometrik ini juga memungkinkan pengguna dengan mudah mengakses kredensial masuk tanpa perlu mengingat nama pengguna dan kata sandi yang tak terhitung jumlahnya.

Untuk meningkatkan perlindungan data, Samsung juga telah melengkapi perangkat dengan Knox Vault, prosesor aman yang beroperasi secara independen dari CPU utama. Knox Vault mengisolasi data biometrik Anda dengan aman dari bagian lain ponsel Anda, sehingga tidak ada yang bisa mendapatkan data Anda.

Skenario 3: Wi-Fi gratis

Penggunaan layanan Wi-Fi publik memberikan peluang bagi peretas untuk mencuri data, karena data yang dikirim melalui web seperti informasi kartu kredit saat melakukan pembelian online mungkin jatuh ke tangan peretas melalui jaringan Wi-Fi publik.

Untuk browsing sehari-hari, Secure Wi-Fi di perangkat Samsung mengenkripsi lalu lintas internet keluar dan menonaktifkan pelacakan pada aplikasi dan situs web. Hal ini memungkinkan Anda untuk menjelajah internet dengan aman pada Wi-Fi publik tanpa takut akan pelanggaran keamanan.

Skenario 4: Serangan phishing

Phishing adalah jenis serangan di mana penjahat siber mengelabui korbannya untuk menyerahkan informasi sensitif atau memasang malware, menyamar sebagai tautan, lampiran, atau bahkan aplikasi yang sah, di perangkat mereka.

Samsung melindungi Anda dari ancaman ini lewat Device Protection di Samsung Device Care yang terus-menerus memindai perangkat Anda dari malware atau aktivitas mencurigakan dan memperingatkan Anda saat Anda salah memasang aplikasi berbahaya melalui deteksi melalui perlindungan McAfee. Selain itu, Samsung Secure Folder menjaga keamanan data dan mengisolasi aplikasi bermasalah di dalam folder untuk menjauhkan aplikasi dari informasi pribadi pengguna.

Skenario 5: Kerentanan zero-day

Kerentanan zero-day adalah kerentanan dalam sistem atau perangkat yang telah ditemukan tetapi belum ditambal. Ini bisa sangat berbahaya karena penjahat dunia maya menargetkan kelemahan dalam sistem sebelum pengembang atau publik menyadarinya.

Samsung Knox menawarkan perlindungan secara real time, selalu secara aktif melindungi perangkat Anda dari serangan data atau malware. Ini berarti bahwa upaya tidak sah untuk mengakses atau memodifikasi ponsel Anda diblokir secara real time.

Saat pengguna melakukan reboot pada smartphone Samsung mereka, Secure Boot diaktifkan untuk mendeteksi perangkat lunak yang tidak sah dan memblokir upaya untuk menyusupi perangkat melalui keamanan berlapis tingkat militer. Jika smartphone di-boot dalam keadaan tidak disetujui, Samsung Knox akan secara otomatis mengunci aplikasi yang berisi data sensitif seperti Samsung Pass, Secure Folder, atau Samsung Health.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...