Rabu, Mei 1, 2024

Perangkat IoT Non Bisnis Munculkan Banyak Resiko Ancaman

Techbiz.id – Penggunaan perangkat Internet of Things (IoT) non bisnis yang terhubung pada jaringan perusahaan yang terus meningkat dalam satu tahun terakhir berpotesi banyak memunculkan resiko ancaman.

Dalam hasil hasil survey IoT yang dirilis Palo Alto Networks menyebutkan perangkat IoT tersebut bisa dimanfaatkan pelaku kejahatan siber untuk masuk ke dalam jaringan korporat guna melakukan serangan ransomware dan lebih banyak lagi.

Hal ini disampaikan oleh 80% responden dari Asia Pasifik (termasuk Jepang) yang memiliki perangkat IoT yang terhubung ke jaringan organisasi mereka. Perangkat IoT non bisnis ini bervariasi dimulai dari bohlam lampu, alat monitor detak jantung, peralatan gym, mesin kopi, konsol game, sampai ke pengumpan hewan peliharaan.

Hasil survey ini juga memperingatkan diperlukannya perubahan keamanan untuk melindungi jaringan perusahaan yang terhubung pada perangkat IoT non bisnis.

98% responden dari kelompok yang sama juga menunjukan bahwa pendekatan organisasi mereka terhadap keamanan IoT memerlukan peningkatan, dan tiga dari sepuluh (30%) menyatakan perlunya perbaikan total dengan kemampuan keamanan terbaik yang di seputar threat protections (57%), penilaian risiko (57%), konteks perangkat IoT untuk tim keamanan (60%), serta visibilitas dan inventaris perangkat (56%).

Baca juga: Palo Alto Kembangkan Keamanan IoT Industri Kesehatan

Principal Researcher Unit 42 di Palo Alto Networks, Vicky Ray, mengatakan, adopsi IoT telah menjadi penggerak bisnis yang penting. Hal ini menghadirkan tantangan keamanan baru yang dapat dipenuhi jika karyawan dan pengusaha berbagi tanggungjawab bersama untuk melindungi jaringan perusahaan.”

“Pekerja jarak jauh perlu mengetahui perangkat rumah pribadi yang mungkin terhubung ke jaringan perusahaan melalui router rumah mereka. Perusahaan perlu memantau berbagai ancaman dan akses ke jaringan dengan lebih baik sambil mempraktikkan segmentasi jaringan yang tepat untuk melindungi karyawan jarak jauh dan aset-aset organisasi yang paling berharga,” imbuh Vicky.

Dari semua pengambil keputusan TI di Asia Pasifik (termasuk Jepang) yang disurvei oleh Palo Alto Networks yang memiliki perangkat IoT yang terhubung ke jaringan mereka, lebih dari setengahnya (53%) menunjukkan bahwa perangkat IoT tersegmentasi pada jaringan yang terpisah dari jaringan mereka. Jaringan ini membedakan antara jaringan yang digunakan untuk keperluan bisnis secara primer dan aplikasi bisnis seperti sistem HR, server email, sistem finansial dan sebagainya.

Sedangkan 28% responden mengatakan bahwa perangkat IoT adalah tersegmentasi secara mikro dalam zona keamanan yang berbeda – praktik terbaik industri di mana organisasi menciptakan security zone yang terkontrol dengan ketat di jaringan mereka untuk mengisolasi perangkat IoT dan memisahkannya dari perangkat TI untuk menghindari peretas bergerak bebas di sebuah jaringan.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...