Jumat, Mei 3, 2024

Jakarta Jadi Provinsi dengan Daya Saing Digital Tertinggi

Techbiz.id – East Ventures mengeluarkan laporan yang berjudul East Ventures – Digital Competitiveness Index (EV-DCI) 2020 untuk memetakan perkembangan ekonomi digital di 34 provinsi dan 24 kota besar di Indonesia.

EV-DCI merupakan alat yang digunakan untuk memetakan kondisi ekonomi digital di wilayah Indonesia berdasarkan 9 pilar terkait perekonomian digital serta aspek penunjang yang secara tidak langsung mendukung pengembangan ekonomi digital.

Indonesia membukukan skor daya saing tinggi dalam aspek penggunaan teknologi komunikasi dan informasi. Hal ini menggambarkan tingkat adopsi teknologi yang tinggi, terutama terkait tingkat kepemilikan ponsel pintar dan akses internet. Sementara itu, ketersediaan jaringan data seluler yang makin merata di seluruh Tanah Air menjadi landasan skor yang tinggi dalam hal infrastruktur.

Di sisi lain, Indonesia membukukan skor rendah dalam aspek sumber daya manusia dan kewirausahaan. Skor SDM yang rendah menggambarkan langkanya pasokan talenta digital dan keterbatasan institusi pendidikan untuk menghasilkan tenaga kerja terampil di bidang teknologi dan informasi.

Adapun, skor kewirausahaan yang rendah menggambarkan bahwa belum banyak pelaku usaha yang membuka bisnis atau bekerja dengan memanfaatkan teknologi digital.

Provinsi dengan skor EV-DCI paling tinggi seluruhnya berada di Pulau Jawa. Ini menggambarkan kesenjangan antara Pulau Jawa dengan wilayah lain di Indonesia. 

Ketimpangan juga ditunjukkan oleh skor EV-DCI DKI Jakarta yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah lain. DKI Jakarta adalah provinsi dengan skor EV-DCI tertinggi, diikuti oleh Jawa Barat. Jakarta juga menjadi kota dengan skor EV-DCI terbaik dengan Kota Bandung di posisi kedua.

Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, kota-kota dengan skor EV-DCI tertinggi adalah tempat terbaik untuk memulai bisnis-bisnis digital baru. Bisnis digital, jelasnya, membutuhkan calon pengguna dengan kecepatan adopsi paling tinggi.

Lebih lanjut dikatakan Wilson, ekonomi digital menjanjikan inklusivitas, pemerataan peluang ekonomi bagi seluruh penduduk Indonesia. Akan tetapi, Indonesia seringkali hanya dilihat dari perkembangan area tertentu saja seperti Jakarta. Padahal, masih banyak daerah lain dari Sabang hingga Merauke yang masih belum mengecap manfaat dari ekonomi digital tersebut.

“Dengan melibatkan mereka ke dalam perekonomian digital, Indonesia bisa mengubah bonus demografi menjadi dividen demografi. Mengubah potensi menjadi realisasi,” pungkasnya.

East Ventures mengungkapkan bahwa data yang dikumpulkan dalam EV-DCI bukan ditujukan sebagai sebuah kesimpulan, melainkan titik awal yang akan memulai fase berikut dari transformasi digital Indonesia. Perusahaan ingin mendorong semua pemangku kepentingan untuk ikut terlibat dan seluruh rakyat dapat menikmati dampak positif ekonomi digital. 

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...