Techbiz.id – Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berada di Desa Sukarara – Lombok mampu meningkatkan kapabilitas bisnisnya berkat ketersediaan ekosistem digital yang dihadirkan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (BAKTI) Kominfo.
Sejak memanfaatkan ekosistem digital, pemilik usaha kuliner dengan merek Ombak Food, Yosi Eka Kurniawati mengaku usahanya mengalami peningkatan dan mampu menembus pasar Internasional.
“Setelah mendapatkan pelatihan digital dan menggunakan platform digital sekarang konsumen produk kami sudah sampai ke Singapura, Taiwan bahkan Jerman,” ujar Yosi.
Yosi mengaku sebelumnya dirinya sangat gagap teknolgi (gaptek) dengan teknologi digital dan hanya memanfaatkan penjualan offline saja. Setelah ikut pelatihan digital yang diadakan BAKTi Kominfo dirinya sadar akan pentingnya digital marketing dalam oemasaran produknya.
Direktur Layanan TI untuk Pemerintah dan Masyarakat BAKTI Kominfo, Danny Januar menerangkan bahwa selain membangun infrastruktur jaringan telekomunikasi di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) BAKTI juga aktif melakukan pelatihan digital pada pelaku UKM untuk mengoptimalkan peanfaatan jaringan telekomunikasi yang sdah dibangun.
Di desa Sukrara sendri, BAKTI telah melakukan pelatihan digital marketing ada 30 UMKM yang ada di desa tersebut dan 200 UKM di provinsi NTB sejak tahun 2019. Jenis UKM yang mengikuti pelatihan digital ini disampaikan Dany adalah pengrajin tenun dan juga makanan.
Dalam memberikan pelatihan digital bagi pelaku UKM, BAKTI dijelaskan Danny telah bekerja sama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia atau Idea dan menghasilkan 40 kurikulum yang bisa disesuaikan dengan segmen UMKM.
Fokus utama ekosistem digital yang dihadirkan BAKTI ini menurut Danny tidak hanya terbatas pada UKM saja melainkan ada empat sektor strategis yakni UMKM, Pariwisata, Pendidikan dan Pemerintahan atau Kesehatan.
Selain pelatihan digital untuk UMKM, khusus di Desa Sukarara, Bakti juga mengadakan pelatihan bahasa Inggris untuk 500 warga dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) pariwisata untuk menghadapi pemulihan sektor ini yang mulai terlihat.
Baca juga: