Techbiz.id – Menurut laporan IDC, pengiriman ponsel di China mengalami penurunan sebanyak 30% di kuartal pertama 2020. Wabah Corona pun ikut berkontribus terhadap penurunan tersebut
Apple menjadi salah satu perusahaan yang merasakan efek global dari virus Corona yang berdampak terhadap revenue perusahaan. Bahkan, dikutip dari The Verge, Selasa (18/2/2020) Apple juga tak lagi berharap dapat memenuhi target revenue pada Q2 di 2020.
Hal tersebut dikarenakan, beberapa pabrik iPhone yang berada di Hubei, China, juga terpaksa ditutup. Sedangkan, khusus di luar provinsi Hubei, pabrik manufuktur sudah dibuka kembali. Namun, sejumlah tenaga kerja harus dikarantina karena diduga terjangkit Corona. Sehingga, produksi menjadi lebih lambat dari biasanya.
“Sementara situs manufuktur iPhone kami yang berlokasi di luar provinsi Hubei telah dibuka kembali, mereka (memproduksi) lebih lambat dari yang kami perkirakan.” ujar Apple, dikutip dari Ubergizmo, Selasa (18/2/2020).
“kekurangan pasokan iPhone untuk sementara waktu akan mempengaruhi pendapatan di seluruh dunia,” imbuh Apple.
Baca juga: Apple Pay Diperkirakan Tumbuh Rp9,4 Triliun
Tak hanya itu, raksasa teknologi ini juga telah memberikan peringatan kepada tiap investor Apple terkait kemungkinan tak ada ‘guidance revenue’ pada Maret 2020. Pasalnya, beberapa toko Apple di China juga terpaksa ditutup karena wabah Corona.
Meskipun, pada 14 Februari lalu, Apple sudah membukanya kembali dengan jam operasional yang terbatas. Sejauh ini, kesehatan dan nasib para karyawan pabrik iPhone manjadi prioritas utama bagi Apple. Menurutnya, perusahaan telah secara khusus menggandeng pakar kesehatan.
“Kesehatan dan kesejahteraan setiap orang yang membantu membuat produk-produk ini menjadi mungkin adalah prioritas utama kami, dan kami bekerja dalam konsultasi erat dengan para pemasok dan pakar kesehatan masyarakat,” terang Apple.