Techbiz.id – Menggunakan fitur ‘edit’ di Twitter dikabarkan tetap dapat melihat riwayat tweet pengguna, sebelum diedit.
Hal itu diungkal oleh pembocor teknologi Jane Manchun Wong yang menyebutkan fitur “edit” tidak mengubah cuitan, tetapi justru membuat ulang cuitan baru sambil mempertahankan versi sebelumnya.
“Sepertinya pendekatan Twitter untuk Edit Tweet tidak dapat diubah, seperti, alih-alih mengubah teks Tweet dalam Tweet yang sama (ID yang sama), ia membuat ulang Tweet baru dengan konten yang diubah, bersama dengan daftar Tweet lama sebelumnya,” jelas Jane, seperti dikutip dari The Verge, Senin (18/4/2022).
Jane Manchun Wong mencatat bahwa masih tidak jelas apakah riwayat cuitan yang diubah itu akan muncul bagi publik atau khusus untuk penggunanya.
Namun, apabila Twitter memutuskan untuk membuat riwayat tweet menjadi publik, maka ini bisa menjadi cara untuk mengatasi kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaan fitur tersebut.
Pasalnya beberapa kritikus percaya itu dapat digunakan untuk mengubah catatan publik dan menyesatkan pengguna.
Di sisi lain, peneliti aplikasi Alessandro Paluzzi juga menunjukkan cara kerja fitur terbaru yang disebut “Edit” itu.
Melalui cuitan dalam akun resminya, Ia memberikan gambaran sekilas tentang bagaimana tombol edit sebenarnya terlihat saat digunakan di Twitter.
Baca juga: Elon Musk Batal Jadi Dewan Direksi, CEO Twitter: Ini yang Terbaik
Tangkapan layar yang dibagikan tersebut menunjukkan bagaimana opsi “Edit Tweet” dapat muncul di menu tiga titik di sisi kanan tweet Anda.
Nantinya, jika memilih tombol itu maka pengguna akan dibawa ke layar yang sangat mirip dengan layar pembuatan cuitan biasa, hanya saja sudah diisi dengan teks tweet Anda dan mengatakan “Perbarui” di sudut kanan bawah alih-alih “Tweet.”
Namun, tangkapan layar Paluzzi tidak menunjukkan opsi untuk melihat riwayat edit tweet. Twitter sendiri hingga kini belum mengkonfirmasi keberadaan pelacak riwayat tweet.
“Tidak ada hal lain untuk dibagikan saat ini selain apa yang ada di Tweet ini dari @TwitterComms dan Tweet ini dari @JaySullivan, VP of Consumer Product,” pungkas juru bicara Twitter, Anna Hubatsch.