Sabtu, April 20, 2024

Infinix Masih Malu-malu Pake Chipset Unisoc, realme dan Samsung Udah Blak-blakan

Techbiz.id – Unisoc merupakan perusahaan pembuat semikonduktor terpadu yang bermarkas di Shanghai, China. Sebelumnya, perusahaan ini bernama Spreadtrum Inc yang kemudian di-rebrand menjadi Unisoc pada tahun 2018. Perubahan nama tersebut juga dibarengi dengan bergabungnya RDA Microelectronics menjadi satu kesatuan.

Produk utama dari Unisoc meliputi prosesor (CPU), chip baseband, chip AI, chip front-end frekuensi radio, chip frekuensi radio dan chip komunikasi. Bahkan Unisoc juga sudah menggarap platform ponsel cerdas 5G dengan modem Intel pada tahun 2018.

Meski masih seumur jagung, Unisoc yang telah diakuisisi oleh anak perusahaan Tsinghua Holdings, berhasil menyalip HiSilicon milik Huawei untuk menempati peringkat ketiga dalam pangsa pasar prosesor aplikasi smartphone pada 2021, dilansir dari Digitimes Asia.

Hal tersebut sepertinya membuat beberapa vendor smartphone ternama seperti Samsung, realme, dan Infinix, mempercayakan perangkat besutannya menggunakan chipset Unisoc, alih-alih menggunakan MediaTek atau Qualcomm.

Samsung misalnya, pada awal tahun 2022 meluncurkan hp harga Rp1 jutaan Galaxy A03 yang ditenagai Unisoc T606. Selain smartphone, Samsung juga turut menyertakan Unisoc T618 pada salah satu tablet terbarunya, yaitu Galaxy Tab A8.

Harga dan spesifikasi Samsung Galaxy A03

Alasan Samsung menggunakan SoC Unisoc adalah karena perusahaan yang didominasi warna biru ini mencoba berkolaborasi dengan berbagai macam perusahaan chipset, dan sekaligus ingin memperkenalkan Unisoc sebagai salah satu bagian dari ekosistem Samsung.

Ricky Burnadi selaku Product Marketing Manager Mobile Experience Samsung Electronics Indonesia, membeberkan bahwa Unisoc T606 adalah chipset yang pas untuk Galaxy A03.

“Samsung menggunakan Unisoc T606 untuk Galaxy A03 karena chipset tersebut memiliki performa yang cukup mumpuni untuk segmen entry level,” lanjut Ricky Burnadi melalui pesan singkat yang diterima Techbiz Indonesia.

Selain Samsung, realme juga membeberkan hal senada terkait penggunaan chipset Unisoc T612 pada salah satu produknya, yaitu realme C31.

Sebelumnya realme juga secara blak-blakan menggunakan chipset Unisoc di realme C25Y yang edar pada akhir tahun 2021 lalu melalui halaman situs penjualannya.

“Berdasarkan hasil riset dan uji coba yang telah dilakukan tim produk realme. Tentunya, tim produk internal realme telah mempelajari dahulu prosesor dari Unisoc agar dapat memberikan hasil performa yang stabil,” jelas Muhammad Ilham Pratama, Head of Communication realme Indonesia.

Ilham juga menuturkan bahwa, chipset Unisoc dapat mengakomodir kebutuhan konsumen pada lini realme C Series

“Chipset Unisoc dapat mengakomodir kebutuhan konsumen yang ditawarkan melalui realme C Series. Kebutuhan sehari-hari konsumen yang beragam mulai dari berkomunikasi, menjalankan beragam aplikasi, dan bermain game,” lanjut Ilham melalui pesan singkat.

realme juga percaya diri untuk memasang nama Unisoc dalam website resmi penjualannya, alih-alih hanya menggunakan sebutan “octa-core” seperti yang dilakukan Infinix pada produk terbaru Hot 12 Play NFC.

realme unisoc

Sebagai informasi, Infinix Mobility merupakan produsen smartphone asal Hongkong yang berdiri sejak tahun 2013. Selang dua tahun berjalan, Infinix mencoba peruntungannya dengan masuk ke pasar smartphone Indonesia pada tahun 2015.

Debut pertama Infinix di Tanah Air membawa serangkaian produk smartphone yang mengandalkan baterai besar 4000mAh. Pada saat itu, baterai berkapasitas 4000mAh disebut-sebut sebagai “baterai badak” yang diklaim mampu bertahan selama dua hari.

Infinix Hot Note X551 menjadi tonggak sejarah kedatangan Infinix di Indonesia. Hot Note X551 sendiri dibekali prosesor octa core 1,4Ghz dari MediaTek serta dilengkapi dengan 16GB internal memori serta RAM 2GB.

Nama Infinix kian dikenal di pasar smartphone Indonesia setelah setelah meluncurkan kurang lebih 10 produk pada akhir 2017. Tidak puas disitu, awal tahun 2018 Infinix menghadirkan seri flagship-nya yang diberi nama Infinix Zero 5.

Pertempuran brand smartphone dari tahun ke tahun pun semakin seru untuk disimak. Infinix terus menghadirkan beragam smartphone terbaiknya untuk konsumen di Indonesia.

Baru-baru ini, Infinix kembali menghadirkan seri Hot 12 yang merupakan suksesor dari pendahulunya yaitu Hot 11.

Seri Hot 12 memiliki tiga produk yang dapat konsumen pilih seperti Hot 12, Hot 12 Play, Hot 12 Play NFC, dan Hot 12i. Keempat produk besutan brand asal Hongkong ini tentu saja membawa spesifikasi yang beragam.

Diantaranya adalah Hot 12 Play NFC. Melalui situs resmi Infinix Mobility, nama chipset yang digunakan secara samar tidak dicantumkan. Infinix hanya menyebut chipset tersebut sebagai “High-Frequency Gaming Processor” di halaman website promosinya.

Usut punya usut, ternyata Infinix Hot 12 Play NFC menggunakan chipset Unisoc T610 sebagai otak pemrosesan smartphone tersebut.

Lalu, kenapa Infinix masih malu dengan embel-embel Unisoc?

Konsumen Tanah Air saat ini sudah semakin jeli melihat jeroan yang dibawa oleh smartphone yang ingin dipinang. Mulai dari chipset yang digunakan, kapasitas RAM besar, hingga teknologinya.

Beberapa tahun kebelakang, persaingan antara produsen semikonduktor Qualcomm dan MediaTek semakin memanas. Terus terang saja, saat itu Qualcomm masih menjadi primadona chipset pilihan konsumen daripada MediaTek.

Seiring berjalannya waktu MediaTek saat ini sudah mulai diterima dengan baik oleh konsumen. Apalagi hadirnya chipset Dimensity besutan MediaTek yang semakin memperkokoh posisinya sebagai produsen semikonduktor terbaik di dunia.

Kemungkinan besar, Infinix tahu bahwa Unisoc masih belum dikenal secara luas di Indonesia. Maka dari itu, media promosinya hanya menyebutkan chipset tersebut sebagai “octa-core” atau sebutan yang paling kece lagi, yaitu “High-Frequency Gaming Processor”.

Jika kita tilik lebih dalam, Unisoc T610 memiliki konfigurasi yang cukup mumpuni untuk menjalankan fitur esensial pada smartphone. Unisoc T610 berjalan pada kecepatan CPU 2×1.8 GHz ARM Cortex-A75, 6×1.8 GHz ARM Cortex-A55 dengan arsitektur ARMv8.1-A.

Dibuat dengan proses fabrikasi 12 nm dengan delapan-inti core, Unisoc T610 dianggap sudah mampu untuk menjalankan aplikasi secara bersamaan dan cukup kuat untuk diajak gaming.

Terlepas dari kemungkinan “rasa malu” Infinix menyebut Unisoc pada media promosinya, kita patut mengapresiasi langkah Infinix yang turut meramaikan pasar smartphone Indonesia.

Apalagi Infinix Hot 12 Play NFC merupakan hp 1 jutaan yang sudah dilengkapi dengan NFC. Yang mana hp dengan NFC saat ini masih dikisaran Rp2,5 – Rp3 jutaan.

Terkait

Artikel Terkait

Memajukan Potensi Digital Bersama Gerakan 100% untuk Indonesia

Techbiz.id - Akses internet merupakan salah satu sarana terbaik untuk membuka berbagai peluang baru bagi masyarakat. Tergantung bagaimana pemanfaatannya,...