Techbiz.id – International Data Corporation (IDC) dalam laporan Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker menyebutkan pasar smartphone Indonesia kembali mengalami perlambatan di 1Q23.
Dalam laporan tersebut disebutkan pasar smartphone Indonesia 1Q23 mengalami penurunan sebesar 11,9% year-over-year (YoY) dan 7,2% quarter-over-quarter (QoQ), menjadi 7,9 juta unit,
Vanessa Aurelia, Associate Market Analyst, IDC Indonesia mengatakan bahwa bulan Ramadan yang datang lebih awal tahun ini sedikit mendorong kegiatan belanja di akhir kuartal pertama tahun ini, namun tidak cukup kuat untuk mendorong pertumbuhan pasar yang masih jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
“Pasar Smartphone menunjukkan performa yang jauh lebih rendah daripada tahun lalu, walaupun bulan Ramadan datang lebih awal di tahun ini. Belanja konsumen terfokus pada pakaian, makanan, dan travel, bukan pada perangkat elektronik,” kata Vanessa.
Smartphone pada rentang harga US$600 berhasil tumbuh 71% YoY, dipimpin oleh Samsung dan Apple. Smartphone 5G bertumbuh sebesar 38% YoY, mencapai 18% dari keseluruhan pasar smartphone Indonesia, naik dari 11% pada periode yang sama di tahun lalu.
“Permintaan pasar diperkirakan akan tetap lemah dan tanpa faktor pendorong besar, maka dari itu pasar diperkirakan akan menurun di sekitar persenan satu digit.” pungkasnya.
Berdasarkan laporan IDC tersebut Samsung meski mengalami penurunan pengiriman sebesar 9 persen masih mampu menguasai pasar dengan penguasaan pangsa pasar sebesar 24 persen.
Di urutan berikutnya ada Oppo yang menguasai sekitar 23,3 persen yang diikuti oleh Vivo sebesar 16,5 persen. Sementata itu Xiaomi dan realme berturut-turut berada di posisi empat dan lima dengan penguasaan pasar sebesar 13,7 persen dan 10,8 persen.
Baca juga: